BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG
Investor
pada umumnya merupakan pihak yang tidak menyukai risiko tetapi menginginkan
pengembalian yang maksimal, untuk itulah investasi disektor keungan menjadi
tujuan utama dikalangan investor, karena menjanjikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di sektor riil aset maupun pasar
uang. Meskipun investasi dipasar modal menjanjikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi, namun perlu diingat bahwa semakin besar pengembalian, maka
risiko-nya akan semakin besar pula.
Melalui
strategi investasi pada obligasi investor dapat mempertimbangkan pilihan apa
saja yang terbaik dalam berinvestasi pada obligasi yang ada dan dapat membantu
investor dalam menanggulangi risiko yang tinggi dan mendapatkan pengembalian
yang maksimal.
1.2.
TUJUAN PENULISAN
Membantu
mahasiswa menambah wawasan dan mengetahui ruang lingkup strategi investasi
obligasi melalui:
1. Pengelolaan
Portofolio Obligasi yang didalamnya terbagi:
a. Pemahaman
mengenai Pasar Obligasi
b. Bagaimana
Struktur Tingkat Bunga dalam Obligasi
c. Struktur
Risiko Tingkat Bunga
2. Strategi
Pengelolaan Obligasi yang didalamnya terbagi:
a. Strategi
Pengelolaan Pasif
b. Strategi
Imunisasi
c. Strategi
Aktif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGELOLAAN PORTOFOLIO OBLIGASI
2.1.1 Pemahaman mengenai pasar
obligasi
Menurut Eduardus tendelin (2010;170)
Pasar obligasi umumnya akan menarik bila kondisi ekonomi cenderung menurun.
Dalam pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat bunga akan cenderung turun dan
harga obligasi akan naik.
Dalam kondisi ekonomi yang mengalami
peningkatan inflasi, suku bunga akan cenderung mengalami peningkatan. Tingkat
inflasi nantinya akan mempengaruhi tingkat bunga pasar dan selanjutnya tingkat
bunga tersebut akan mempengaruhi harga dan yield obligasi.
Pasar obligasi lebih menguntungkan
ketika kondisi ekonomi sedang menurun, karena pasar obligasi tidak menyukai
adanya peningkatan inflasi yang dapat memberikan dampak negative terhadap nilai
rill dari pendapatan tetap yang diperoleh dari obligasi.
2.1.2 Struktur tingkat bunga
Menurut Eduardus tendelin (2010;170-173)
Struktur tingkat bunga adalah hubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield
untuk suatu kategori obligasi tertentu pada waktu tertentu. Semakin lama jangka
waktu obligsi, maka resiko ketidakpastian juga akan semakin tinggi, sehingga
tingkat bunga yang diharapkan juga akan saemakin tinggi.
Ada tiga teori struktur tingkat
bunga yaitu :
1. Teori
harapan
Dalam
teori ini tingkat bunga obligasi jangka panjang selama periode akan sama dengan
nilai rata-rata bunga jangka pendek dari obligasi tersebut periode yang sama.
Misalnya jika seorang investor memegang obligasi selama 5 tahun, maka tingkat
bunga jangka panjang yang diharapkan akan sama dengan nilai rata-rata bunga tahunan
obligasi tersebut selama 5 tahun. Dengan demikian struktur tingkat bunga akan
melibatkan penentuan tingkat bunga yang akan diterima kemudian dan tingkat
bunga sekarang.
2. Teori
preferensi likuiditas
Teori
ini menyatakan bahwa tingkat bunga akan mencerminkanjumlah tingkat bunga
sekarang dan tingkat bunga jangka pendek yang diharapkan (sama dengan teori
harapan) ditambah dengan premi likuiditas (resiko). Semakin lama waktu jatuh
tempo suatu obligasi, semakin besar tingkat ketidakpastian yang harus dihadapi
investor obligasi. Dengan demikian investor akan lebih menyukai investasi
jangka pendek. Sebaliknya perusahaan yang memerlukan dana, lebih menyukai dana
pinjaman jangka panjang.
Perebedaan
antara teori perferensi likuiditas dengan teori harapan adalah ketidakpastian
tingkat bunga yang diharapkan dimasa yang akan datang, forward rate dan
estimasi tingkat bunga adalah dua hal yang berbeda karena adanya perbedaan
jumlah premi likuiditas yang diberikan.
3. Teori
Preferensi habitat
Teori
ini menyebutkan bahwa investor mempunyaipreferensi terhadap sektor maturitas
tertentu dan mereka akan beralih ke maturitas lain jika terdapat imbalan yang
memadai. Teori preferensi hampir sama dengan teori struktur bunga lainnya yaitu
teori segmentasi pasar. Perbedaan teori segmentasi menganggap bahwa investor
tidak akan beralih ke sektor maturitas lain meskipun return yang diperoleh
relatif lebih besar. Sebagai contoh bank-bank komersial akan cenderung
menyalurkan dana pinjaman dalam jangka pendek. Sedangkan perusahaan dan lembaga
pengelolaan dana pensiun akan lebih menyukai invesasi surat-surat berharga
dalam jangka panjang.
Yield
dari obligasi
Menurut
Frank J.Fabozi (1999;214) yield (hasil serahan) dari invesasi dalam obligasi
harus mencerminkan bunga kupon yang akan dihasilkan ditambah (dikurangi)
capital gain (capital loss) yang akan direalisasikan dari kepemilikan obligasi
hingga jatuh tempo.
Yield
to maturity (hasil serahan pada saat jatuh tempo) adalah ukuran formal yang
dipakai secara luas untuk mengukur tingkat pengembalian obligasi. Seperti yang
didefinisikan yield to maturity dari obligasi memasukkan bunga kupon dan
capital gain atau capital loss, jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo. Yield to maturity didefinisikan sebagai suku
bunga yang membuat present value dari arus kas suatu obligsasi sama dengan
harga obligasi.
2.1.3 Struktur resiko tingkat bunga
Menurut Eduardus tendelin
(2010;174-175) Struktur resiko tingkat bunga biasanya disebut dengan yield
spread, yang diartikan sebagai hubungan antara yield obligasi dengan
karakteristik tetentu yang dimiliki obligasi, seperti kualitas, callability,
kupon dan mudah tidaknya obligasi diperjualbelikan (marketability). Dengan
demikian, adanya struktur risiko tingkat bunga akan menjelaskan mengapa ada
perbedaan tingkat yield obligasi dari emiten yang berbeda-beda. Besarnya yield
spread dipengaruhi faktor-faktor berikut ini :
1. Perbedaan
kualitas. Untuk mengetahui kualitas
obligasi, kita bisa melihat rating kualitas obligasi yang disusun berdasarkan
besarnya resiko kegagalan pembayaran (risk of default).
2. Perbedaan
dalam bentuk call provision. Obligasi yang callable akan memberikan YTM yang
lebih tinggi dari obligasi moncallable.
3. Perbedaan
tingkat kupon yang diberikan. Obligasi yang memberikan kupon yang relatif lebih kecil akan cenderung memberikan return
berbentuk capital gain yang lebih besar.
4. Perbedaan
kemudahan diperdagangkan. Ada beberapa obligasiyang dianggap lebih mudah
diperdagangkan dibandingkan dengan obligasi lain sehingga obligasi tersebut
mempunyai likuiditas yang relatif lebih baik.
2.2 STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI
Menurut Eduardus tendelin (2010;176)
Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada tiga pendekatan, yaitu pasif, aktif dan
kombinasi dari kedua pendekatan tersebut atau strategi imunisasi. Pemilihan
strategi yang akan digunakan sangat tegantung kepada preferensi risiko,
pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari investasi yang ingin dicapai
oleh investor.
2.2.1 Strategi Pengelolaan pasif
Menurut William F.sharpe (1997;1)
Metode yang termasuk kategori pasif berdasar pada asumsi bahwa pasar obligasi
berbentuk efisiensi semi kuat – jadi harga obligasi sekarang, dipandang
merefleksikan semua informasi yang tersedia untuk publik secara kuat. Jadi
obligasi dirasakan memiliki nilai yang layak di pasar, memberikan return
(hasil) yang setaraf dengan risiko yang terlibat. Sebagai tambahan kepercayaan
bahwa obligasi individu tidak salah dihargai (mispriced), investor pasif juga
percaya bahwa usaha untuk meramalkan tingkat bunga , secara umum tidak berguna.
Menurut Eduardus tendelin
(2010;176-177) Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar dalam kondisi yang
efisien, sehingga harga-harga sekuritas di pasar sudah ditentukan secara tepat
sesuai dengan nilai instrinsiknya. Investor yang menganut strategi pasif, tidak
secara aktif mencari kemungkinan-kemungkinan strategi perdagangan tertentu yang
bisa menghasilkan return abnormal. Oleh karena strategi pasif didasari oleh
asumsi bahwa harga obligasi sudah ditentukan secara fair maka strategi pasif
menggunkan informasi-informasi yang ada sekarang, bukan informasi-informasi
yang bersifat estimasi.
Strategi yang termasuk pendekatan
pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi adalah strategi beli dan simpan dan
strategi mengikuti indeks (indexing) pasar.
1. Beli
dan simpan. Investor yang mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia
berniat untuk tidak aktif melakukan
perdagangan. Investor tersebut secara hati-hati memilih obligasi yang akan
dibentuk dalam portofolionya dan investor tidak berusaha memperdagangkan
obligasi tersebut untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, sehingga factor
penting dalam strategi beli dan simpan adalah pemilihan obligasi yang sesuai
dengan kebutuhan investor.
2. Mengikuti
indeks pasar. Investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan abnormal karena
harga obligasi sudah mencerminkan semua informasi yang ada. Kondisi tersebut
menyebabkan tidak ada satupun investor mampu mendapatkan return yang lebih
besar dari return pasar, sehingga investor akan membentuk porofolio yang sesuai
dengan kinerja pasar.
2.2.2 Strategi Imunisasi
Menurut Eduardus tendelin
(2010;177-178) Strategi imunisasi adalah strategi yang berusaha untuk
melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan cara saling
meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko harga dan
risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari hubungan
yang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya semakin
rendah tingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan risiko
riinvestasi merupakan risiko yang berasal dari ketidakpastian mengenai tingkat
investasi terhadap kupon yang akan diterima dimasa yang akan datang.
Investasi obligasi dapat diimunisasi
dengan cara menyamakan durasi obligasi dengan horizon investasi. Horizon
investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan investor untuk tetap
mempertahankan investasi obligasinya.
Ada beberapa variasi strategi
imunisasi antara lain strategi durasi dan strategi manuritas. Perbedaan kedua
strategi tersebut terletak pada waktu manuritasnya. Strategi manuritas akan
berusaha menyamakan waktu manuritas dengan horizon investasi. Sedangkan
strategi durasi tidak memperhatikan waktu manuritas tetapi hanya akan berusaha
menyamakan durasi dengan horizon investasi. Kedua strategi tersebut sering disebut dengan strategi penyesuaian
horizon.
Menurut
william F.Sharpe (1997 ; 12) Imunisasi dilakukan dengan menghitung durasi arus
keluar yang dijanjikan dan kemudian menginvestasikan portofolio obligasi yang memiliki durasi yang sama.
Dalam melakukan hal tersebut, teknik ini memanfaatkan pengamatan bahwa durasi
portofolio obligasi sama dengan rata-rata tertimbang durasi obligasi individu di portofolio.
Masalah dengan imunisasi yaitu :
1. Risiko
default dan call yaitu imunisasi didasarkan pada asumsi bahwa obligasi tidak
akan default dan di call sebelum jatuh tempo jadi obligasi diasumsikan bebas
risiko call dan default. Konsekuensinya, jika obligasi portofolio menjadi
default stau di call, portofolio tidak akan kebal.
2. Pergeseran
tidak paralel berganda di kurva yield yang tidak horizontal yaitu imunisasi
(dan durasi) juga didasarkan pada asumsi bahwa kurva yield horzontal dan tiap
pergeserannya adalah paralel dan akan terjadi sebelum pembayaran diterima dari
obligasi yang di beli.
3. Penyeimbangan
ulang yaitu merujuk pada penjualan sebagian sekuritas yang dimiliki dan
menggantinya dengan sekuritas lain sehingga durasi portofolio sesuai dengan
durasi arus kas keluar yang dijanjikan.
2.2.3 Strategi aktif
Menurut William F.sharpe (1997;1)
Metode aktif manajemen portofolio obligasi didasarkan pada asumsi bahwa pasar
obligasi sangat tidak efisien , oleh karena itu memberi investor peluang untuk
memperoleh return di atas rata-rata.
Jadi manajemen aktif didasarkan pada kemampuan manajer portofolio untuk
mengidentifikasi obligasi yang salah dihargai atau menentukan saat yang tepat
untuk membeli atau menjual di pasar obligasi dengan meramalkan tingkat bunga
secara akurat.
Menurut Eduardus tendelin
(2010;178-179) Perbedaan antara strategi pasif dan aktif dapat dilihat dari
data yang diperlukan. Jika pada strategi pasif, data yang diperlukan sudah
diketahui pada saat melakukan analisis (tingkat bunga, maturitas, kualitas, dan
YTM) tetapi pada strategi aktif data diperlukan belum diketahui dengan pasti
karena sifatnya masih estimasi.
1. Mengestimasi
perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi harga
obligasi denga arah terbalik , artinya jika tingkat bunga mengalami kenaikan
maka harga obligasi akan mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, jika
terjadi penurunan tingkat bunga maka harga obligasi akan naik.
2. Mengidentifikasi
adanya kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer portofolio obligasi
berusaha menyesuaikan perubahan lingkungan yang terjadi dengan melaksanakan apa
yang disebut dengan bond swaps, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif yang
berusaha untuk meningkat tingkat return portofolio obligasi dengan cara
mengidentifikasi adanya kesalahan penetapan harga pada suatu obligasi di pasar.
Oleh
karena perkembangan pasar modal yang sedemikian pesat maka banyak teknik-teknik
pengelolaan portfolio obligasi aktif baru juga bermunculan seperti misalnya
interest rate swaps, yaitu sebuah kontrak antara dua pihak untuk saling menukarkan
aliran kas berdasarkan sekuritas yang bebeda.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
kami ambil dari penulisan ini yaitu, strategi investasi obligasi terbagi
menjadi beberapa strategi yang dapat membantu investor dalam berinvestasi. Strategi
ini terbagi menjadi:
1.
Pengelolaan Portofolio Obligasi, dimana
terbagi menjadi beberapa bagian agar investor dapat mengetahui bagaimana cara
mengelola obligasi dalam membantu investor dalam investasi. Dimana hal ini
terbagi menjadi beberapa cara dalam pengelolaan yaitu:
a. Pemahaman
mengenai Pasar Obligasi
b. Bagaimana
Struktur Tingkat Bunga dalam Obligasi
c. Struktur
Risiko Tingkat Bunga
2.
Strategi Pengelolaan Obligasi, dimana
hal ini menjadi strategi yang digunakan investor agar mendapatkan risiko yang
minimal dan pengembalian yang maksimal, strategi ini melalui berbagai strategi
yaitu:
a. Strategi
Pengelolaan Pasif
b. Strategi
Imunisasi
c. Strategi
Aktif
DAFTAR
PUSTAKA
Tendelilin,
Eduardus . 2010. Portofolio dan Investasi. Kanisius : Jakarta
J.Fabozi,frank.
Franco modigliani. Michael G.Febri . 1999 . Pasar & Lembaga keuangan .
salemba empat : Jakarta
F.sharpe,william
. Gordon J.Alesander . Jeffery V.Balley . 1997 . Investasi jilid 2 .
Prenhallindo : Jakarta
1 komentar:
Top 10 best gambling sites in India - Mapyro
Play live casino 동해 출장안마 games on mobile and tablet in Indian 익산 출장샵 rupees. This casino is part of a 세종특별자치 출장안마 growing list 상주 출장안마 of reputable operators operating under the Indian Gaming Authority 전주 출장마사지
Posting Komentar